Saturday, 31 October 2015

GOOSEBUMPS (2015) MOVIE REVIEW !



               



                
                TADAIMA, my Blog ^^ , how's life guys? it's me again, Mila. hari ini aku ada waktu luang lagi  buat ngeblog, soooooo, get ready for the new movie review :D
anyway guys, kalian Pernah denger Goosebumps? Pernah dong ya, especially kalau kalian anak 90-an, pasti tau banget sama Goosebumps.

               bhaaaakk, Stereotype banget yeee, abisnya dulu, aku angap semua anak 90-an pasti tahu tentang Goosebumps, tapi ternyata, aku kenal seseorang- lets call him Mr.Right– yang sama sekali belum pernah denger soal Goosebumps, apalagi nonton seriesnya ! disitu aku ngeerasa down -_-
si Mr-Right ini anak 90-an juga, tapiii series sekelas GOOSEBUMPS dia gatau,  ><  dan dari situlah stereotype ku tentang koneksi antara anak 90-an dan Goosebumps pun menghilang.
               Anyway, sekedar mengingatkan, Goosebumps adalah kumpulan novel berseri yang ditulis oleh R.L. Stine, karena target konsumennya anak-anak dan remaja cabe-cabean , isi novel- novel ini pun tidak pernah jauh dari hal-hal yang ada dan muncul di lingkungan anak-anak. Teror- teror dari mainan, teman, tetangga baru, atau rumah hantu , atau bahkan alien muncul silih berganti dalam seri Goosebumps, semua cerita dalam seri Goosebumps itu berbeda, anti-mainstream kalau kata anak zaman sekarang. Aku sendiri, menghabiskan waktu-waktu  luangku di bangsu SD dan SMP dengan membaca Goosebumps. Seri favoritku ada banyak, aku tidak ingat semua, tapi ada satu seri yang ku ingat jelas siapa penterornya, Dummy. Ya, Dummy adalah boneka ventrilouqist yang sangattt aku ingat, dan memang tidak salah sih kalau Dummy sendiri menjadi salah satu Villain utama di seri goosebbumps, sampai di adaptasi movienya.

                Adaptasi Goosebumps sendiri sebenarnya sudah muncul duluan, tapi dalam bentuk series, satu episode cerita biasanya mengambil cerita dari satu seri novel. Adaptasi series gooseumps ini juga pernah tayang di TV nasional Indonesia dulu, kalau tidak salah, diputar setiap senin- jum’at jam 4 atau jam 5 sore, durasinya sekitar 30 menit. Walau kurang greget seperti seri novelnya, aku sendiri sebenarnya cukup puas dengan adaptasi ini, seperti mimpi jadi kenyataan, karena jujur dari kecil aku memang fans beratnya Goosebumps !

             Setelah beranjak dewasa, (tahun ini aku berumur 20-an), aku kadang – kadang ingat tentang seri tv Goosebumps itu, biasanya melepas kangenku dengan melihat seri TV yang dulu dengan live streaming dari salah satu website terkenal itu lohhh dan ada sedikit ketidak puasan sih pas liat seri TV nya lagi, berharap aja ada remake lagi, Dan harapanku terkabul !
            Di akhir tahun 2013, kalau tidak salah, mulai muncul berita tentang Adaptasi Goosebumps lagi, tapi dalam bentuk MOVIE! Aaaaaahhhhhh aku excited se excited-excitednya ! pasti keren! Dan finally, tanggal 20 oktober 2015 kemarin, aku bisa nonton MOVIE nya ! sebenarnya, aku udah excited dari jauh-jauh hari, aku tahu oktober tahun ini akan sangat amaaaaaaaazzing,  dan aku terus ngomongin Goosebumps kalau ketemu Mr.Right, yang notabene ga kenal sama  Goosebumps. Suatu hari, si Mr.Right buka website Cinema (dia movie freak, selalu ngecek jadwal film di website cinema itu, anyway) dan dia tiba-tiba bilang kalau Goosebumps udah airing di Indonesia dan di cinema yang sering kita Datengin, Goosebumps udah ada di list Now Playing, daaaaaannn akhirnya, dia ngajak nonton Goosebumps deh ! uwaaahhh padahal kan dia bukan Fans Goosebumps tapi tapi tapiiiiii ughhh.. anyway, off we go to the cinema.

our Goosebumps Tickets!

Official poster for Goosebumps Movie Adaptation


Skip skip skip

Mulai masuk ke review nih, mungkin ada sedikit spoiler XD

Secara keseluruhan, meskipun Durasi Filmnya hannya 109 menit, tapi aku, sebagai anak 90-an yang tumbuh dan berkembang bersama Goosebumps, aku anggap adaptasi Goosebumps yang satu ini cukup Keren, bahkan Mr. Right aja bilang kalau dia suka Filmnya, muehehehe.. wajar banget kalau aku bilang ini film harus banget ditonton sama fans-fans Goosebumps, it may not scare the hell of you but it’ll bring your childhood memories back, guys ! nonton Film ini kaya lagi time-traveling, aku ngerasa nostalgia banget liatnya, seolah aku benar-benar kembali ke zaman-zaman aku pertama kali kenal Goosebumps. *cried*

Adaptasi Filmnya keren guys, visual effect dan sound effect sangat mumpuni, yaa tau lah Standardnya Hollywood gimana.. Dan yang paling ku suka, Plot utama film ini sama seperti seri Gooosebumps yang kita kenal, which is to bring the teror out of your ordinary life. Jadi ceritanya, di film ini, ada sebuah keluarga yang baru pinndahan ke sebuah daerah –yaaa bisa dibilang daerah pinggiran,soalnya kotanya kecil.  Jadi, ada seorang ibu yang punya anak remaja cowo bernama zach. Saat mereka pinndah ke kota kecil itu, mereka tetanggaan sama seorang bapak-bapak misterius yang suka marah-marah sama Zach kalau zach deket- deket rumahnya atau ngobrol sama anaknya-Hannah, gadis cantik yang menarik, menurut zach. Suatu hari, zach menyadari kalau ada yang aneh dengan Hannah dan ayahnnya itu, sampai pada suatu Malam, zach memutuskan untuk menyelidiki sesuatu di rumah tetangganya itu, dia ditemenin sama Champ anyway. Begitu sampai di dalam rumah Hannah, zach dan Champ menemukan sesuatu yang menarik perhatian Champ yang seorang nerd, dia fans berat series Goosebumps dan dia begitu mereka lihat deretan novel Goosebumps, mereka sadar kalau rumah yang mereka datangi adalah Rumah dari penulis novel- novel goosebumps ini, yaitu R.L.Stine !

Tapi ada yang aneh dengan buku-buku ini. Buku-buku yang mereka temukan semuanya terkunci dan- dasar anak-anak ya,,, zach yang kesal dengan ocehan champ tentang keanehan buku yang dikunci ini, iseng membuka satu buku daaaaaaaaaaann tebak apa yang terjadi? Seekor, eh, sesosok yeti, si monster salju, keluar begitu saja  dan muncul seutuhnya di hadapan mereka, saat itu Hannah muncul dan dia memperingatkan semua orang untuk diam, tapi champ, the clumsy, malah menjatuhkan sesuatu dan BAM! Si Yeti pun mmulai menyerang ! kata hannah, hanya ada satu cara untuk mengembalikan yeti itu lgi ke dalam buku: kau harus cukup dekat dengan Yeti itu sambil membuka buku yang berisi cerita tentang yeti itu, dan Si Yeti pun akan kembali masuk ke bukunya, berubah menjadi tinta- tinta hitam yang mengisi lembar demi lembar halaman buku itu.

Tapi, saat hannah , zach dan champ sibuk mengejar Yeti itu, mereka tidak sadar kalau ada satu buku lain yang terjatuh dan terbuka, saat yeti menyerang mereka tadi,di dalam rumah ! parahnya, buku itu berisi cerita tentang Dummy, the cleverest, the devilest teror ever ! setelah dummy keluar, dummy bertemu R.L. Stine-ayahnya, yang kaget dengan situasi yang ada di rumahnya ini. Saat dummy sibuk bicara tentang kekesalannya karena terkurung dalam sebuah buku, Stine mencoba untuk mengambil buku Dummy, tapi dia gagal dan pada akhirnya, dummy mengambil semua buku Goosebumps yanng ada, membukanya,menunggu teror-teror itu keluar dan menyerang zach, hannah, champ dan stine, dan membakar buku-buku itu supaya tidak ada yang kembali lagi ke buku ! see? This is how clever he is !

Dan dimulailah pertarungan mereka demi menyelamatkan kota dari SEMUA teror – teror Goosebumps ini !


Seru kan ? seru kan ? untuk lanjutan ceritanya, silahkan tonton sendiri filmnya ya , hahahaha, masih Airing ko di bioskop, buat Film bagus pergilah ke bioskop nak, jangan cuma nunggu Bluray atau DVDripnya aja ya , mueheheh...

Menurutku, ini film termasuk kategori comforting, yang bikin kalian ketawa-ketawa kecil pas keluar dari gedung bioskop, dan bilang dalam hati, “natsukashii na ~ “

Btw, ini film aman buat semua umur, kalau ga salah parental guide nya 13 tahun, dan ga akan bikin kalian kaget keterlaluan ko, ini bukan paranormal Activity atau Conjuring, tenangggg  :D

Worth to watch !



P.S :

Oh iya, ada beberapa scene yang aku suka di film ini, scene romantis zach dan Hannah di abandon theme park, scenes Stine dan Werewolf di supermarket, dan yang paling kita(aku dan Mr.Right) suka adalah scenes tentanng Champ. Zach heran kenapa champ nmau-maunya diapnggil denngan sebutan champ (pecundang), tapi pada akhirnya, yang bertanya tentang hal in adalah Stine, you know what ? dia dipanggil champ and feels ok about it, karena, nama dia itu Champion, jadi dia ga pernah merasa orang lain ngejek dia XD

Lucuuuuuuuu









Thursday, 15 January 2015

MOVIE REVIEW : THE BABADOOK - a psychological film that reminds you of your childhood nigtmares

     Rasanya udah seabad aja lewat sejak aku bikin post terakhir di blog #hastagmodeon#lebay
well, post-ku semuanya random sihh, semuanya, dari gaya penulisan dan target trafficnya juga, random banget lahh 
but i dont mind it, its just for fun anyway ..viva random! 
XD
Official poster The Babadook

Geh! kenapa jadi curhat -_-

     By the way, hari ini aku mau ngereview movie yang baru - baru ini aku liat, judulnya The Babadook.
aku tahu film ini dari temenku, Yaasir. seperti biasa kalau ada yang bawa laptop, pasti aja aku rampokin film-filmnya, dan dia korbanku waktu itu, ahahahaha
nah pas aku liat di folder filmnya, eh ada film ini. 
     First impression pas liat judul filmnya sih yaa, aku cuma bisa bengong aja gitu.. ya bengong gara-gara judulnya yang sangat ga familliar di telingaku. jadi ragu aja kalau emang ini film horror. Tapi menurut temenku, film ini memang film horror dan filmnya seru
okeee~ akhirnya aku tonton, tapi aku tonton bareng sama keluargaku di TV (aku pindahin film-nya ke flashdisk dan aku coneect-in ke TV) soalnya takut nonton sendiri di kosan.
oke skip skip skip

     Sebelum aku ngasih tau impression aku buat film ini, aku kasih sedikit summary yah..

Film The Babadook ini adalah film Horror Australia yang bersetting di lokasi setempat,  karakter utama film ini adalah seorang Janda, Amelia(Essie Davis), dan anak laki-lakinya yang bernama Samuel (Noah Wiseman).
Amelia dulunya memiliki seorang suami, tapi suaminya meninggal karena kecelakaan saat mengantarkan Amelia ke rumah sakit untuk melahirkan.kejadian itu  btelah berlalu bertahun-tahun, dan sekarang Sam sudah masuk Taman Kanak-kanak, dan yang jadi masalah, Sam sedikit-sedikit mulai berubah menjadi anak yang benar-benar nakal, emosional, tidak bisa diatur dan yang terparah, Sam punya semacam imginary friend, well- hal ini terjadi karena pada suatu malam, Sam pernah meminta Amelia untuk membacakanya sebuah pop-up Book berjudul Mister Babadook. Buku itu berisi serangkaian kata - kata mengerikan yang tentang kedatangan sesosok monster yang bernama Babadook. buku ini mengganggu Amelia, dan pada akhirnya Amelia tidak membacakan buku itu pada anaknya, tapi karena buku itu telah dibuka dan dibaca, muncullah berbagai masalah setelahnya.  

skip skip skip
silahkan nonton filmnya sendiri :P

Mister Babadook

     After all, setelah aku nonton keseluruhan Filmnya, i'm puzzled, seriously.
ada rasa kecewa, kagum, kaget, ga puas, dan perasaan lain yang muncul setelah aku nonton film ini. 
mirip seperti perasaan aku pas jaman-jaman aku masih suka nonton series Goosebumps yang sempet diputer di salah satu stasiun swasta . bener - bener mirip lohh, sampe heran sendiri aku. padahal kan dulu aku masih kecil, dan sekarang aku udah lumayan dewasa . 

     Dan ternyata, setelah aku fikirin lagi (iya aku emang suka mikirin film, kenapa, majalah?), ternyata perasaan  sama yang muncul lagi itu gara-gara karakter utamanya, si Babadook ini. simple banget kan.
dia itu sesuatu yang random, dibilang hantu, bukan, dibilang monster, juga bukan, mungkin yang paling mungkin itu, si Babadook ini ya cuma manifestasi dari fikiran anak kecil yang sediit-sedikit punya wujud. 
bener kan? pas kalian kecil kalian juga sempet kan ngalamin fase kaya gini ? 

     Intinya, aku impressed banget sama film ini, film ini tuh cuma film horror biasa loh keliatannya, karena ga kayak si penyihir yang loncat dari lemari atau kaya Sadako yang keluar dari TV, enggaaa ><
film ini malah sebaliknya lohh, Babadook bikin degdegan iyaa, tapi degdegannya selow aja gituuu, jadi, kita sebagai penonton malah lebih kebawa ke keadaan pemeran utamanya, Amelia sama Sam, bukan ke si Babadook atau suasana horrornya. 
     Jadi fokus kita itu ya ke pemeran utama, dan emang itu yang dimaksud sama si script writernya. dan itu bener-bener ngejawab pertanyaanku tentang jumlah cast film ini yang bisa dibilang dikit banget. 
ternyata kan emang maksudnya biar kita fokus ke karakter utamanya. ah sukaaa deh sama scriptwriternya, kereeen  <3

     Walaupun peran yang paling utama itu ada di Amelia dan Sam, disaat peran ini digabung, keduanya saling melengkapi lohh, artinya kita disuruh fokus ke peran KELUARGA. disaat kita dalam masalah dalam keluarga, kita ga bisa lari, kita ga bisa kemana-mana, karena kemanapun kita pergi, keluarga itu ya memang sesuatu yang kita butuhin pada akhirnya. 
     Ya bayangin aja ya, aku sih ngeri juga kalau ngebayangin jadi karakter Amelia.
dia itu janda, dan dia masih sedikit trauma dengan kepergian suaminya, itu masalah pertamnya. masalah kedua, selain dia ga bisa dapet kasih sayang dan ga dapet kepuasan biologis, dia dibikin makin pusing dengan keadaan anaknya yang sinister banget lah. tapi dia ga bisa apa- apa kan ? karena yang jadi maslah itu suaminya yang udah ga ada dan anaknya, ya, keluarganya. apa dia bisa lari ? ga, karena dia juga tahu kalu itu malah bikin masalah makin runyam. dan disaat dia terombang-ambing dengan rute yang ga bisa dia hindarin ini, masuklah si Babadook. 
     Oke aku kasih spoiler dikit, si Babadook akhhirnya hidup sama Amelia dan Sam.

loh kok bisa?
     Jadi gini, kaya yang aku bilang tadi, si babadook in datang disaat amelia lagi bingung kan dengan masalahnya? nahhh karena ada si babadook ini, pada akhirnya mereka berdua; Amelia dan Sam, sadar tentang pentingnya keberadaan ibu dan anak, tentang pentingnya menjalin hubungan dalam keluarga. 
dan siapa yang bikin mereka sadar tentang hal ini ? Babadook .
ya, monster itu yang bikin mereka sadar. karena itulah mereka pelihara ehh simpen si Babadook ini di rumah mereka, karena dia, bisa dibilang bagian dari keluarga mereka juga. 
endingnya lumayan keren kan walau kurang greget. 
recomended deh, cocok ditonton sama keluarga, tapi ada satu adegan sih yang bikin gatel mata #pftt
make sure to cover your childern's eyes when this scenes are bout to appear! 
XD

Sam and Amelia- familly, is everything

     Jadi ya, to summarize everything, aku sih mikirnya, Babadook itu semacem manifestasi fikiran negatif kita yang kita dapet dari semua maasalah yang kita hadapi, dan terkadang masalah itu kita campur adukkan dengan massalah keluarga, dan masalah itu memang sebenarnya bisa diselesaikan, tapi tidak bisa dihilangkan, just like Mister Babadook
"..you can't get rid of the Babadook.."
     Jadi jangan sampai masalah dari luar ataupun dari dalam keluarga kita sendiri bikin kita buta yahh dengan betapa pentingnya nilai sebuah KELUARGA.

Trivia :
kata temenku, kenapa nama monsternya The Babadook? soalnya, pas dia datang, dia itu suka ngetuk-ngetuk(pintu atau pintu lemari), dan pas dia ngetuk-ngetuk pintu, dia suka bilang "ba-ba..dook..dook..dook"
jadi itu kaya suara tok-tok tok, minta ijin dibukain pintu gitu logis sih ya logis.
hahahahah XD